Drama Abiss! Ia Mengarsipkan Aku, Tapi Tak Pernah Menghapus

Ia Mengarsipkan Aku, Tapi Tak Pernah Menghapus

Rinai membungkus kota Shanghai malam itu, serupa kabut yang menyelimuti hatiku. Guqin dari kejauhan melantunkan nada-nada pilu, seolah memahami pedih yang kurasakan. Ia mengarsipkanku. Mengirimku ke kedalaman folder tersembunyi di kehidupannya. Menganggapku tak lebih dari kenangan usang yang tak pantas dipajang.

Tapi, ia tak pernah menghapusnya.

Aku tahu perselingkuhannya. Wanginya masih tertinggal di mantelnya, senyumnya terlalu sumringah setelah menerima panggilan telepon rahasia. Namun, aku memilih diam. Bukan karena lemah, TIDAK SAMA SEKALI! Aku menyimpan rahasia yang lebih besar, sebuah rahasia yang bisa menghancurkan segalanya jika terungkap.

Rahasia tentang… warisan.

Ia terobsesi dengan perusahaan keluarga, dengan kekuasaan yang dijanjikan padanya. Ia bahkan rela menikahi seseorang yang tak dicintainya demi ambisi itu. Aku tahu, karena akulah yang diam-diam mengumpulkan informasi tentangnya. Aku yang menyusup ke lingkaran dalamnya, berpura-pura mencintainya, hanya untuk mengetahui rencana busuknya.

Ada satu hal aneh yang terus menghantuiku: foto seorang wanita dengan tanda lahir berbentuk bulan sabit di bahunya. Foto itu selalu tersimpan di laci tersembunyi meja kerjanya. Aku bertanya padanya, tapi ia selalu mengelak. "Hanya kenangan lama," katanya, dengan nada dingin yang membuatku merinding.

Waktu berlalu, dan aku tetap menjadi bayangan. Ia semakin sukses, semakin arogan. Hingga suatu malam, ia mengumumkan pertunangannya dengan putri seorang konglomerat. Malam itu, aku memutuskan untuk pergi. Aku meninggalkan Shanghai, membawa serta rahasia dan rasa sakit yang mendalam.

Bertahun-tahun kemudian, aku kembali. Bukan untuk membalas dendam dengan amarah, melainkan dengan keheningan yang mematikan. Aku tahu, takdir punya caranya sendiri untuk membalas.

Saat menghadiri pameran seni amal, aku melihatnya. Ia tampak lebih tua, lebih keras. Di sampingnya, berdiri seorang wanita yang memukau, putrinya. Tatapanku bertemu dengan putrinya itu, dan jantungku berdebar kencang. Di bahu mulusnya, terukir tanda lahir berbentuk… bulan sabit.

KEBENARAN menghantamku seperti gelombang tsunami. Wanita di foto itu adalah ibunya. Ia… ia telah menikahi adik tirinya sendiri. Warisan yang ia kejar, adalah milik putrinya, hasil dari darah daging yang terlarang.

Takdir memang kejam, namun INDAH dalam ironinya.

Ia menatapku, matanya memancarkan ketakutan yang mendalam. Ia tahu, aku tahu segalanya. Aku hanya tersenyum tipis, lalu berbalik pergi, meninggalkan ia terperangkap dalam jaring karma yang ia tenun sendiri.

Ia mengarsipkan aku, tapi tak pernah menghapus… dan sekarang, aku adalah hantu yang akan menghantuinya selamanya.

Napasnya berat saat ia menyadari bahwa hidupnya kini diarsipkan dalam folder kenanganku.

You Might Also Like: 0895403292432 Peluang Bisnis Skincare

OlderNewest

Post a Comment