Drama Baru! Pelukan Yang Menyisakan Bekas Luka

Kabut menggantung seperti kain kafan di lereng Gunung Tianmu. Sunyi. Hanya gemerisik dedaunan bambu yang menusuk telinga, menambah kesan mencekam. Mei Hua berdiri di ambang Paviliun Anggrek, siluetnya yang rapuh dilukis remang cahaya bulan. Setelah sepuluh tahun dinyatakan tewas dalam pemberontakan berdarah, ia kembali. Bukan sebagai Mei Hua, putri mahkota yang dielu-elukan, melainkan sebagai bayangan yang menghantui.

Di hadapannya, berdiri Kaisar Li Wei, suaminya. Wajahnya diukir usia dan kekuasaan, namun matanya menyimpan jejak kepedihan abadi.

"Mei Hua..." bisiknya, nyaris tak terdengar. Suaranya serak, dipenuhi kerinduan dan keraguan.

Mei Hua tersenyum tipis, senyum yang tidak mencapai matanya. "Yang Mulia masih mengingatku?"

"Bagaimana mungkin aku melupakanmu? Setiap hari, setiap jam, namamu terukir di hatiku, Mei Hua. Aku bersumpah akan membalas dendam atas kematianmu!" Kaisar Li Wei melangkah mendekat, tangannya terulur ragu.

Mei Hua mundur selangkah. "Dendam? Lucu sekali. Padahal, Yang Mulia sendiri yang memerintahkannya."

Kaisar Li Wei tertegun. "Apa yang kau bicarakan? Aku... aku mencintaimu!"

"Cinta? Cinta macam apa yang tega mengorbankan istri sendiri demi tahta dan kekuasaan? Aku hanyalah pion dalam permainanmu, Li Wei. Bukankah begitu?" Suara Mei Hua lembut, namun setiap kata bagai pisau yang menusuk jantung.

"Tidak! Itu fitnah! Aku dijebak!" Kaisar Li Wei menggeleng, wajahnya pucat pasi.

Mei Hua mengangkat tangannya, memperlihatkan bekas luka bakar yang menghitam di pergelangan tangannya. "Bekas luka ini adalah saksi bisu pengkhianatanmu. Aku selamat dari api, Li Wei. Aku kembali untuk menagih janji."

Kaisar Li Wei berlutut di hadapannya. "Ampuni aku, Mei Hua! Aku bersumpah, aku tidak tahu apa-apa!"

Mei Hua berjongkok, menatap Kaisar Li Wei dengan mata sedingin es. "Janji? Janji hanyalah kata-kata kosong bagi seorang Kaisar. Yang Mulia lupa? Aku juga seorang Kaisar."

Tiba-tiba, para prajurit berjubah hitam muncul dari kegelapan, mengelilingi Kaisar Li Wei.

"Apa... apa artinya ini?" Kaisar Li Wei menatap Mei Hua dengan ngeri.

Mei Hua berdiri. "Inilah balas dendam yang sesungguhnya, Li Wei. Aku telah membangun kerajaan di balik bayangan. Aku telah memanipulasi semuanya. Pemberontakan, kematianku, bahkan... KEKUASAANMU."

Mei Hua mendekat, mengulurkan tangannya. Kaisar Li Wei menyambutnya dengan harapan yang tersisa. Saat tangan mereka bersentuhan, Mei Hua membisikkan sesuatu di telinganya.

Pelukan yang menyakitkan.

"Kau tidak akan pernah mengira, bukan? Bahwa korban yang kau ratapi selama ini, sebenarnya adalah dalang di balik semua ini."

You Might Also Like: Iconic Brands Synonymous With Everyday

OlderNewest

Post a Comment